Minggu 4 Desember 2022. Seperti biasanya Pemerintah Desa Samberan beserta BPD dan RT RW mengadakan musyawarah rutinan sebagai wadah sharing informasi dan mengatasi problem bersama.

Hal hal yang dibahas dalam musyawarah malam ini adalah

1. Informasi tentang berhasilnya Desa Samberan yang telah mendapatkan Penghargaan percepatan ODF

2. Akan dilaksanakan nya musdes P-APBDES dan musdes Rancangan APBDES karena sebelum tanggal 31 harus sudah di posting siskeudes

3. PTSL masih dalam tahap input data Exel, pencarian buku C dan pembuatan peta

4. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan akhir tahun ini yaitu

a. Rumah pompa untuk sumur sawah samberan

b. Pengadaan Traktor

c. JUT dusun Samberan

d. Paving rt 4 Dusun Samberan

e. Paving jalan makam Jumo etan

"Terimakasih atas kehadiran bapak ibu sebagai wujud perhatian dan dukungan peduli terhadap kemajuan desa samberan, dan kita semuanya senantiasa sehat wal Afiat." Tutur Kepala Desa Samberan sebelum mengakhiri sambutannya.

Q&A

1. Bapak Juhari

a. sertifikat yg hilang bagaimana?

Bisa mengurus surat kehilangan lalu dibawa ke BPN. Di BPN ada loket tersendiri untuk warga yang mengurus tanahnya sendiri.

b. Bisa tidak lewat PTSL?

PTSL hanya untuk tanah yang belum bersertifikat

2. Bapak wakid RT 1 RW 2. 

a. Satu bidang sertifikat ditempati banyak orang. Daftar ke balaidesa pakai satu nama atau pakai 4 nama? Hanya daftar 1 nama SPPT pajaknya

b. Satu bidang pajaknya di bagi menjadi 4 bisa tidak? Bisa

Jika belum bersertifikat bisa di pecah berapapun dan syaratnya mengumpulkan data 4 orang.

Jika 1 sertifikat di pecah SPPTnya menjadi 4 juga bisa. 

3. Prihanto RW 2 

a. Mengusulkan perbaikan jalan Jumo kulon

Jalan Jumo kulon wilayah Tejo, pesen, sumberjo dari dulu kita (desa samberan) yang bangun dan InsyaAllah yang akan memperbaiki ya kita lagi.

b. Untuk masyarakat yang tanam tembakau akan dapat apa?

Sesuai surat dari pemerintah kabupaten tanggal 2 Desember 2022, diperintahkan untuk mengumpulkan data petani tembakau dalam rangka pelaksanaan bantuan sosial BLT bagi hasil cukai tembakau.

Ariyadi menambahkan, "buruh pabrik akan mendapatkan BLT bea cukai lagi, namun tahap sebelumnya, mereka yang sudah mendapatkan bantuan, tidak mau mengumpulkan foto mereka. Diharapkan ini tidak terulang kembali."