Bantuan Pangan Non Tunai atau yang sering disebut dengan BPNT merupakan bantuan sosial berupa sembako atau uang tunai senilai Rp. 200.000,- perbulannya.
Jika di tahun sebelumnya, BPNT yang bersumber dari anggaran pusat atau APBN terus mengalir tanpa mengalami kendala. Baik itu cair berupa sembako pangan atau uang tunai. Kini KPM BPNT dibuat resah lantaran tidak semuanya cair di tahap awal.
Dengan proses pencairan yang berbeda jauh dari tahun 2022, BPNT tahun 2023 langsung ditransfer ke rekening KPM. Selanjutnya, mereka dapat menarik saldo tersebut melalui ATM yang dimiliki di mesin ATM Bank Himbara ataupun di agen E-Warong.
Pada tahap awal ini, jumlah nominal yang disalurkan yaitu, Rp. 400.000,- untuk periode bulan Januari dan Februari. Namun, tidak semua nomor rekening KPM tertransfer.
Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena proses penyaluran bantuan yang tidak serentak melainkan bertahap-tahap.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu KPM BPNT Pusat bernama Suparmi, warga Dusun Jumo Kulon RT 001 RW 003.
"Awalnya, saya cek saldo masih kosong belum ada isinya. Tapi dilain waktu saya cek lagi, lha kok sudah ada. Ya, langsung saja saya tarik untuk membeli kebutuhan keluarga." Jelasnya.
Akan tetapi berbeda dengan nasib Siti Nurhasanah yang sampai saat ini belum ada kabar bansos BPNT telah terkirim ke rekeningnya.
"Kemarin itu, tetangga pada ngecek ATM, saya ikut ngecek. Setelah dicek saldonya masih kosong. Lain hari ada kabar lagi dari tetangga ada yang sudah ada isinya, saya coba lagi cek saldo hasilnya tetap sama, masih kosong." Katanya.
"Ya, saya harapkan semoga bisa mendapatkan bantuan tersebut karena mengingat kebutuhan keluarga yang meningkat jelang hari raya Idhul Fitri". Tambah Siti Nurhasanah.
Diharapkan KPM BPNT bisa bersabar untuk menantikan dan selalu mengecek saldo di kartu ATM mereka.
Oleh: R_di