Seperti yang kita ketahui, Kabupaten Bojonegoro memiliki berbagai macam motif batik yang khas. Misalnya, motif wayang Thengul yang lagi trend saat ini. Atau motif Pari Sumilak, Buah Salak, Daun Jati dan lain-lain.
Apakah kamu tahu makna dibalik motif-motif batik itu?? Yang sangat khas jonegoroan banget!!!
Baik, mari kita ulas satu persatu makna atau filosofi motif batik khas Kabupaten Bojonegoro. Yuk simak penjelasan berikut ini!
Sobat Samberan Raukur, sebagai bekal tambahan wawasan kita, perlu disampaikan bahwa saat ini Kabupaten Bojonegoro mempunyai 14 motif batik yang unik dan menarik serta memiliki makna sakral sebagai ciri khas dari batik jonegoroan.
Motif-motif itu diantaranya Pari Sumilak, Mliwis Mukti, Rancak Thengul, Sekar Jati, Jagung Miji Emas, Parang Lembu Sekar Sinambat, Gatra Rinonce, Parang Dahana Munggal, Santa Ganda Wangi, Pelem-Pelem Sumilar, Sekar Rosella Jonegoroan, Belimbing Lining Lima, Woh Roning Pisang dan Surya Salak Kartika.
Kesemuanya adalah gambaran dari ciri khas budaya, kondisi geografis, tanaman utama serta berbagai macam kehidupan di Kabupaten Bojonegoro.
Berikut Filosofi 14 motif batik khas Kabupaten Bojonegoro:
1. Mliwis Mukti
mliwis mukti adalah jelmaan Prabu Angling Dharmo (Raja Malowopati) yang menurut legenda kerajaannya dianggap pernah ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Mliwis (burung belibis) jelmaan Prabu Angling Dharmo, Mukti (mulia), sehingga bermakna burung belibis yang mulia/tinggi, bukan sembarang burung belibis, karena burung belibis ini adalah jelmaan sang raja, yang dapat memotivasi masyarakat Bojonegoro untuk bekerja keras, tekun dan ulet dalam berkarya guna mencapai kemakmuran.
2. Sekar Jati
tanaman jati, mulai dari akar, pohon dan daun dapat dimanfaatkan. Kayunya merupakan bahan baku meubelair, kerajinan bubut kayu. Tunggak dan akarnya (gembol) dapat diolah menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Sekar (bunga), jati (pohon jati) sehingga bermakna tumbuh suburnya pohon jati di Kabupaten Bojonegoro selaras dengan perkembangannya sentra-sentra kerajinan kayu jati (meubel, bubut kayu, gembol) sebagai roda kemajuan dan kreativitas masyarakat Bojonegoro dalam mengolah dan memanfaatkan tanaman kayu jati agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
3. Rancak Thengul
wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional khas yang hidup dan berkembang di Kabupaten Bojonegoro. Berbentuk tiga dimensi, terbuat dari kayu dengan aksesoris kain sebagai busananya. Dasar cerita, menak dan panji. Gunungan atau kalpatarunya juga berbahan kayu dan bulu burung merak. Rancak Thengul mengandung arti seperangkat Rancak Thengul sebagai warisan kesenian tradisional di Bojonegoro akan selalu terjaga eksistensinya, menjadi ikon Bojonegoro, lebih dikenal, digemari masyarakat luas sekaligus sebagai bentuk pelestarian dan pengembangan salah satu warisan Pusaka Budaya (cultural heritage) Kota Bojonegoro.
4. Sata Gondo Wangi
sejak dahulu tembakau Bojonegoro sudah dikenal seluruh Nusantara sehingga menjadi salah satu produk unggulan lainnya dari Kabupaten Bojonegoro selain Jati dan lain-lain. Jenis tanaman yang cocok untuk tanaman ini menghasilkan aroma yang khas dan harum yang berbeda dengan daerah lain. Sata (tembakau), ganda (aroma), wangi (harum), sehingga bermakna tembakau Bojonegoro memiliki aroma harum. Diharapkan nama Bojonegoro menjadi harum dan terkenal lewat tembakau sebagai salah satu potensinya.
5. Pari Sumilak
kesuburan tanah (warna coklat) di bumi Angling Dharmo, sangat tepat apabila ditanami padi dan dibudidayakan secara maksimal sehingga mampu meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat Bojonegoro. Pari (padi), sumilak (mulai menguning dan siap dipanen), sehingga mempunyai makna padi yang sudah siap dipanen di seluruh wilayah Bojonegoro. Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang Bojonegoro menjadi lumbung padi atau bahkan menjadi salah satu kabupaten yang memasok padi atau beras Nasional.
6. Parang Lembu Sekar Rinambat
sapi yang ditambatkan di kandang berbentuk barisan miring dengan kombinasi warna hitam-putih menggambarkan di masa mendatang Kabupaten Bojonegoro akan menjadi pusat pengembangan peternakan sapi. Parang lembu (deretan sapi yang ditambatkan) membentuk barisan miring. Sekar Rambet (bunga yang selalu merambat tanpa batas). Batik ini bermakna jika Kabupaten Bojonegoro dikenal harum karena peternakan sapinya sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
7. Parang Dahono Munggal
kayangan api adalah salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Bojonegoro. Merupakan sumber api abadi terbesar di Asia Tenggara dan pernah menjadi tempat pengambilan api PON XV tahun 2000. Parang (miring), dahana (api), munggal (menyala atau berkobar sepangang waktu). Simbol masyarakat Bojonegoro yang dinamis, semangat dan mampu memberikan cahaya bagi masyarakat sekitarnya.
8. Jagung Miji Emas
jagung merupakan tanaman yang merakyat dan tumbuh subur di Kabupaten Bojonegoro. Hasil yang melimpah menggambarkan bahwa jagung juga dapat meningkatkan pendapatan sekaligus sebagai salah satu pengganti makanan pokok beras. Jagung, miji (berbiji), emas, memiliki makna tanaman jagung di Bojonegoro adalah yang terbaik sehingga dapat meningkatkan nama Bojonegoro dengan hasil panen jagungnya.
9. Gatra Rinonce
merupakan visualisasi perpaduan RIG (alat mengambil minyak) minyak gas bumi digambarkan sulur dan bunga, dimana satu dan lainnya saling berhubungan dalam satu kesatuan bentuk. Warna hijau dan kuning melambangkan kemakmuran, kemuliaan, dan keindahan. Ga (Gas) Tra (Patra) minyak, Rinonce (ditata satu persatu), dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh dan indah sehingga bermakna adanya gas minyak bumi, apabila dikelola dengan baik dan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, dapat meningkatkan taraf hidup, harkat dan martabat Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Bojonegoro.
10. Belimbing Lining Lima
Penggambaran potensi belimbing yang ada di Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Dimana buah belimbingtersebut berasa manis dan segar, dengan ukuran besar berwana kuning. Berbentuk bintang lima dan kalau terlihat dari samping bergaris lima, karena halus dan bersihnya kulit belimbing.
11. Pelem-pelem Sumilar
Motif mangga yang utamanya mangga jenis gadung manis dan segar. Sudah menjadi tanaman masyarakat mangga Bojonegoro sejak dahulu dan sudah dikenal masyarakat diluar Bojonegoro, Utamanya kota-kota besar di Indonesia. Sekarang mangga Bojonegoro selalu ditunggu dan dinikmati buahnya oleh masyarakat, karenanya buah mangga Bojonegoro di ibaratkan selalu bersinar.
12. Rosella Sekar Jonegoroan
Gambaran tanaman Rosella yang berbuah merah, merupakan salah satu potensi agro wisata Bojonegoro. Jika diolah akan menjadi minuman segar dan menyehatkan dan ada rasa khas yang berbeda dengan daerah lain. Sehingga motif batik rosella dinamakan Sekar Rosella Jonegoroan.
13. Woh Roning Pisang
Penggambaran motif pisang susu belirik, salah satu buah andalan budidaya masyarakat Bojonegoro. Disebut Woh Roning Pisang, karena keseimbangan antara daun dan buah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, hal tersbut sangat diperlukan dalam sosial kehidupan.
14. Surya Salak Kartika
Penggambaran buah salak, hasil budidaya masyarakat Bojonegoro, khususnya di Desa Wedi dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Kapas. Salak memiliki rasa khas, rasa manis agak sedikit asam dan sedikit berair juga buahnya besar dan bersih.
Oleh: _admin